Pengarang Hiroyuki Takei
Manga ini menceritakan seorang anak laki-laki berkekuatan supernatural roh yang punya cita-cita ingin menjadi raja dari semua Shaman (orang yang punya kekuatan supernatural dari roh yang menjadi roh pengawalnya) di dunia.
Diterbitkat oleh Elex Media (khusus Indonesia). Volume 1 – 32
Tokoh utama Asakura Yoh dan teman baiknya Oyamada Manta
Suatu malam Manta bertemu dengan Yoh dan mengatakan bahwa mereka tidak cuma berdua malam itu. Ternyata Manta mulai bisa melihat kehadiran para roh orang mati disekitar mereka dan ini membuatnya histeris ketakutan. Sayangnya, ketika Manta menceritakan hal ini kepada teman-temannya, tak satupun dari mereka yang percaya. Manta merasa dipermainkan, terlebih oleh Yoh, si anak baru yang diberitahukan Manta berteman dengan Hantu. Yoh menyangkal pernah bertemu dengan Manta sebelumnya. Oleh karena itu di malam berikutnya Manta bermaksud membuktikan kebenaran ceritanya dengan kembali mendatangi kuburan di bukit tempat ia bertemu Yoh di malam sebelumnya.
Namun sial bagi Manta, ia ketahuan menyaksikan aksi brutal kelompok gangster pimpinan Bokuto no Ryu (Ryu, si pedang kayu) yang menghancurkan batu nisan samurai legendaris Amidamaru. Ryu adalah kepala gangster dengan dandanan super norak ala Elvis Presley. ^_^. Manta menjadi bulan-bulanan kelompok Ryu. Yoh yang mengetahui hal itu keesokan harinya menjadi tergugah hatinya dan baru ia mau mengakui kebenaran cerita Manta. Ini dilakukan karena hendak menyelidiki apakah Manta sungguh-sungguh melihat roh atau hanya bermaksud mempermainkan dirinya. Menurut Yoh hanya orang berhati baik dan bersih yang bisa sungguh-sungguh melihat keberadaan roh. Karenanya, Yoh bermaksud membalaskan perbuatan Ryu atas diri Manta.
Disaat itulah Manta melihat fenomena dunia yang betul-betul berbeda dengan dunia realita, karena ia menyaksikan sendiri bagaimana roh orang yang sudah mati betul-betul bisa dipanggil dan menyatu kedalam raga Yoh. Yoh mempergunakan roh Amidamaru, sang samurai karena kebetulan nisan Amidamaru-lah yang dirusak oleh Bokuto no Ryu. Kekuatan Yoh berubah 180 derajat. Bukan lagi kekuatan dari manusia biasa, apalagi dengan kenyataan kalau ia masih ABG. Sendirian ia sanggup mengalahkan Ryu dan kelompoknya. Dengan kesaksiannya itu, Manta kemudian menjadi kawan karib Yoh dan ia menjadi tertarik dengan dunia Shaman.
Keberadaan Asakura Yoh sebagai seorang shaman muda ternyata tidak sendiri, seiring alur cerita, aura pertarungan Amidamaru dalam raga Yoh ternyata mendatangkan para shaman lainnya dari berbagai belahan dunia. Satu-persatu mereka akan muncul, dimulai dengan kedatangan Tao Ren bersama roh pengawalnya Bason dan kakak perempuannya Tao Jun dengan roh pengawalnya Pai Long. Disini juga akan hadir karakter shaman lain bernama Horohoro, bahkan kedatangan tunangan Yoh yaitu seorang gadis bertipikal dingin bernama Anna Kyoyama.
Berkumpulnya para shaman di Tokyo bukan tanpa tujuan. Mereka berkumpul karena telah merasakan aura pertarungan dan siap bersaing dalan arena perbutan gelar Shaman King. Turnamen ini dimaksudkan untuk menemukan shaman terbaik yang akan berhak menerima The Savior, raja dari para roh pengawal sebagai roh pendampingnya. Konon, seseorang yang berhasil menjadi Shaman King akan jadi shaman paling tak tertandingi sedunia. Kedatangan Anna, tunangan Yoh, adalah untuk menggembleng tunangannya yang pemalas itu. Anna bermotivasi, ia harus menjadi istri seorang Shaman King kelak, karena itu caranya menggembleng fisik Yoh betul-betul diluar perlakuan seorang kekasih. Bahkan lebih mirip gemblengan ala prajurit militer. Yoh sendiri tidak punya alasan muluk untuk menjadi seorang Shaman King selain karena cuma untuk bisa hidup bermalas-malasan dengan adanya bantuan roh pengawal terhebat yang dimilikinya kelak. Betul-betul motivasi luhur seorang pemalas!
Namun siapapun dapat memprediksikan bakat luar biasa yang dimiliki Yoh sebagai shaman dan tak akan mengganggapnya remeh jika bertarung. Selain karena kemampuan teknik 'Hyoi Gattai' (kemampuan bersatu raga dengan roh pengawal) yang dimiliki anak ini semakin bertambah kuat dan kuat, ia juga memperlakukan Amidamaru tidak seperti para shaman lainnya. Kebanyakan shaman memperlakukan roh pengawalnya sebagai anak buah yang harus menurut setiap titah majikan. Tetapi Yoh memperlakukan Amidamaru sebagai sahabatnya; ia menghormati hak-hak asasi samurai itu walau sampai sudah menjadi roh sekalipun. Ini juga yang membedakan Yoh dengan shaman lainnya.
Ryu akhirnya bersikap berbalik 180 derajat, ia mengagumi Yoh dan bertekat akan menjadi shaman juga dengan mengabdi pada Yoh
2 comments:
HYO sama UEKI menang mana hayo....?
sama2 menang dunk..
Post a Comment